Nurfadlliah Azhar

Sering kali kita menganggap bahwa kampus bermutu adalah kampus yang lengkap dari segi infrasturukturnya, selalu menggunakan teknologi yang canggih seperti; papan white board, lcd, computer, tablet . Sebenarnya kalo kita tinjau kekampus luar negri, seperti Standford University Amerika Serikat, disana masih menggunakan papan tulis kapur, dan bahkan orang Indonesia menganggap bahwa Universitas di Indonesia lebih baik keadaannya. Sebenarnya kalo kita tinjau lagi, pernyataan itu sangat salah, mutu Kampus sesungguhnya bukan terletak dari penggunaan teknologi yang canggih akan tetapi terletak dari hasil pengajaran di kampus dan karya dari mahasiwanya, seperti ; kualitas riset, yaitu kualitas yang diukur dari karya ilmiah dan peroses belajar mengajar. Kedua adalah kualitas Rasio Alumi,. Dan yang ketiga yaitu kualitas pengabdian masysrakat, yaitu kualitas yang ditunjukan atau dihasilkan ketika mahasiswa itu keluar dan berkarya diluar kampus baik itu dalam bidang pendidikan, pemerintahan,

PUSTAKAWAN PAHALAWAN INFORMASI         Berbicara tentang perpustakaan pasti berkaitan erat dengan buku..  hahah… yep itu memang agapan yang biasa. Ini pengalaman pribadi saya ketika lulus SMA dan pulang untuk mengambil ijazah di Bengkulu. Teman          : Kamu kuliah jurusan apa? Gue               : Perpustakaan.. T                   : haduh tukang jaga perpus ya.. (ekspresi sambil bencanda) G                  :, hem saya sontak terdiam ( dan hanya bisa senyum) dan menjawab  prospek kedepannya     bukan hanya itu saja. T                   : ooo, gitu tapi tetap aja jaga perpus. G                  : terdiam maning (dan mulai saat itu saya bertekad nantinya akan membuktikan           perpustakaan merupakan jurusan yang bagus) Ya itu memang hal yang sering terjadi dalam realitas kehidupan di Indonesia.  Saya juga tidak tau ketika masuk perkulihan nanti apa saja yang dipelajari di juruaan ini karena jurusan ini hanya saran dari kakak saya. Dan saya mengikuti saran orang

PUSTAKAWAN  PAHLAWAN INFORMASI Pada abad  miliniun sekarang perpustakaan dan pustakawan bukanlah hal yang asing  bagi kita. pustakawan merupakan orang yang paling akrab dengan kita dalam mencari informasi. Meraka yang membantu dalam penyajian infromasi agar mudah dinikmati pemustakanya. Akan tetapi ada hal negatif juga ketika berbicara tentang pustakawan, banyak orang memandang sebelah mata. Pustakawan dianggap profesi yang rendah dan dijuki sebagai seseorang  yang hanya bisa menata buku, kalo bahasa jawanya “Noto Buku”.. heheh… itu hanya anggapan sebagain orang saja. Jadi gg usah merasa minder ya jadi pustakawan, karena masih  banyak  orang yang beranggapan positif terhadap pustakawan. Karena berkat pustakawan informasi yang dicari cepat ditemukan.  Dulu ketika saya belum mengetahui seluk beluk perpustakaan. Saya juga menganggap orang yang bekerja diperpustakawan memang dipandang sebelah mata. Akan tetapi paradigma itu berubah ketika saya menggeluti dunia perpustakaan ketika

Sejarah Perpustakaan Di Indonesia Minggu, 22 Agustus 2010 - 09:21:01 WIB Diposting oleh : admin Kategori: Berita - Dibaca: 1020 kali Share on facebook Share on twitter Share on email Share on print More Sharing Services 0 Sejarah perpustakaan di Indonesia tergolong masih muda jika dibandingkan dengan negara Eropa dan Arab. Jika kita mengambil pendapat bahwa sejarah perpustakaan ditandai dengan dikenalnya tulisan, maka sejarah perpustakaan di Indonesia dapat dimulai pada tahun 400-an yaitu saat lingga batu dengan tulisan Pallawa ditemukan dari periode Kerajaan Kutai. Musafir Fa-Hsien dari tahun 414 Menyatakan bahwa di kerajaan Ye-po-ti, yang sebenarnya kerajaan Tarumanegara banyak dijumpai kaum Brahmana yang tentunya memerlukan buku atau manuskrip keagamaan yang mungkin disimpan di kediaman pendeta. Pada sekitar tahun 695 M, menurut musafir I-tsing dari Cina, di Ibukota Kerajaan Sriwijaya hidup lebih dari 1000 orang