KETEGASAN DAN KEMULIAAN HATI KEPEMIMPINAN DUA UMAR (Umar bin Khatab dan Umar bin Abdul Aziz)
Sejarah
merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan. Dengan sejarahlah kita bisa
memperbaiki dan membangun suatu peradaban yang baru dan kokoh. Ketika kita
telaah lagi tentang kepemimpinan Islam, ternyata banyak hal yang belum
terungkap bahkan banyak umat Islam yang tidak mengetahuinya. Yaitu tentang
kepemimpinan dua Umar, Umar bin Khatab dan Umar bin Abdul Aziz. Merekalah yang
menjadi tonggak sejarah bangkitnya Islam setelah wafanya Rasulullah.merekalah
yang menghidupakan ruh – ruh Islam kepada para sahabat untuk menegakkan kembali
kejayaan Islam yang dipimpin Rasulullah.
Umar bin Khatab terkenal dengan ketegasan
ketika Ia memimpin. Ketika dilahirkan Umar memang sudah memilki tanda – tanda
kebesaran. sehingga ia mampu menghidupkan jiwa orang - orang yang seolah - olah sudah mati. Hal itu terbukti
ketika Umar bisa membangkitkan semangat perjuangan dan menembus hati
para sahabat untuk menyakini akan wahyu Allah yang wajib diagungkan.
Umar
memiliki kemampuan firasat yang sangat tajam yang tidak dimilki oleh manusia
lain, Umar mampu melihat apa yang akan
terjadi akan datang, melalui pertanyaan yang ia lontarkan, ketika bertemu seseorang
atapuan sesuatu yang ia rasakan. Itu merupakan karunia Allah yang diberikan
kepada Umar yang sangat besar.
Umar juga dikenal sebagai orang yang
keras wataknya, dia akan bersikap keras kepada orang – orang yang menindas kaum
yang lemah dan teraniyaya. Akan tetapi rasa kasih sayangnya akan terlihat
kepada kaum kesusahan dan membutuhkan pertolongan. Dia merupakan pemimpin yang
tau kapan ia harus bertindak keras kapan
ia harus bijaksana dan lembut. Semasa pemerintahannya umar didampingi dengan
Ali bin Abi thalib yang sifatnya sangat beijaksana. Yang bisa mengimbangi sifat
Umar.
Kepemimpinanan umar kemudian
dialnjutkan oleh Ustman bin Affan, Ali bin Abi Thalib. Masa kajayaan itu terus
ada, akan tetapi ketika pemerintahan dipegang Ali terjadi konflik yang sangat
hebat, karena perebutan tahta kekuasan yang ingin direbut oleh Muawiyah dengan
berbagai trik liciknya. Muawiyah terus
berusaha utuk merebut kekuasan dari Ali sebagai pemimpin yang telah disahkan.
Ali dijebak dengan perundingan Tahkiem.
Dari perundingan itu pihak Ali dirugikan dan bahkan terpecah manjadi tiga,
Mu’tazilah, Asy’ariyah, Khwarij.
Dari kisah tersebut terlihat sekali
tentang perbuatan kepemimpinan yang dilakukan oleh Mu’awiah, semua pelencengan
terjadi, apa yang telah digariskan dari Rasulullah semuanya hilang, yang
diterapkan Mua’awiyah disini hanyalah kekuasaan adalah segala –galanya dan pergantian
pemipin pun tidak sesuai dengan perjanjian. setalah Mu’awiyah wafat
pemerintahan dilanjutkan oleh anaknya. Dan keterpurukan umat semakin menjadi –
jadi dari segi ekonomi,kemiskinan,penindasan.
Dari keterpurukan itu Allah
memberikan seorang yang tepat untuk meimpin bani Umaiyah. Yang sedang dilanda
kehancuraan. Yaitu Umar bin Abdul Aziz.
Dia hadir seperti malaikat yang membawa keadilan bagi rakyatnya dan
berusaha untuk menyelamatkan umat dari cengkrapan penindasan pengausa yang gila
dengan kekusaan.
Umar bin Abdul Aziz barasal dari
bani Umaiyah dari garis keturun ayah, dan dari garis keturunan Ibu Ia berasal garis
keturunan Umar bin Khatab, orang ternama
dan hebat ia merupakan Khalifah kedua. Ketika pimpinan Abdul Aziz seakan – akan
kepemimpinan umar itu hidup kembali. Dia
merupakan pemimpin yang adil, bijaksana, dan selalu memperhatikan keadaan
rakyatnya. Zaman pemerintahan Abdul Aziz
Mesir mengalami masa gemilang, perbaikan demi perbaikan terus dilakukan.
Banyak pendapat orang yang
mengatakan bahwa sebelum menjadi khilafah Umar bin Abdul Aziz kehidupannya
sangat mewah, suka kepada makan –makanan yang lezat, selalu memakai baju dan
parfum yang harum. Semua pernyatakan yang dilontarkan itu adalah benar. Mengingat bacground keluarganya dari
bangsa kerajaan. Tetapi jika kita menoleh ke sejarah hal itu merupakan hal yang
biasa dilakukan karena ketika zaman itu memang semua orang kerajaan melakukan
hal tersebut.
Suatu ketakjuban yang bisa kita
ambil dari kepemimpinan Abdul Aziz ini ialah ketika ia diangkat menjadi
khilafah, kehidupannya berbalik yang dulunya sangat dekat dengan kemewahan.
Akan tetapi malah menjadi orang yang sangat miskin. Bahkan salah seorang
pembantunya berkata “dulu engkau hidup sangat mewah dan aku berharap ketika
mengikutimu setelah menjadi khalifah kehidupanku akan membaik, akan tetapi
malah sebaliknya”. Kamudian Abdul Aziz membebaskan pelayannya tersebut untuk
hidup bebas.
Ia memilih untuk hidup sederhana,
dan menyumbangkan semua harta yang ia miliki untuk kesejahteraan rakyatnya. Sampai
pada masa pemerintahannya tidak ada orang –orang miskin lagi yang merasa
kelaparan. Semua rakyat hidup sejahtera.
Ketika kita telaah semua kisah
tersebut. Kita bisa membayangkan jika pemerintahan Indonesia prinsipnya sperti
yang diterapakan Umar bin Khatab dan Umar bin Abdul Aziz, pastilah hidup masyarakat
sekarang ini akan sejahtera. Sekarang keadaaan negara kita Indonesia memang
terpuruk, dengan kemiskinan, kekuasaan, kasus korupsi, pendidikan. Dan apabilan pemimpin negara ini benar – benar
memperhatikan rakyatnya dan tidak gila akan kekuasan maka Indonesia akan
menajdi negara yang sejahtera dengan naungan Islam.
Referensi
A. N Firdaus.1998. Kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
Pedoman Ilmu Jaya.
Aqad,
Abbas Mahmud. 1992. Keagungan Umar bin
Khatab. Pustaka Mantiq.
Komentar
Posting Komentar