KISAH DARI NEGERI TIMUR INDONESIA “Raja Ampat”



Kisah ini saya dapatkan hari senin 31 maret 2014. Berawal dari perbincangan kecil dalam suatu diskusi dengan teman yang berasal dari negeri Raja Ampat Papua. Kala itu jam sudah menunjukan pukul 14.00 WIB. saya dan teman2 memang ada diskusi hingga membuat pertanyaan dikertas untuk dijawab. Tentunya pertanyaan dikertas yang kita dapatkan harus dijawab dengan jujur dan saat itu juga .. hahah… ( menyiksa tapi gg papa). Kebetulan satu pertanyaan yang didapatkan oleh teman saya mb Nurdana Rizki Pratiwi “Kejadian apa yang menyebabkan kamu sangat sedih??”.. stada……. Jawabannya adalah???? ….
Akhirnya, Mb Dana menjawab kejadian yang sangat membuat saya sedih ketika tahun 2013, ketika nenek saya meninggal. (kalo menurut saya mah kalo kita ditnggal orang yang kita cintai pasti sedih semua ya.. tapi ada yang berbeda disini dan kayak kisah nyata, heheh.. ya iyalah kisah nyata). Kembali kekonteks awal mb Dana manjawab “ya kejadian itu memang membuat membuat saya sedih dan menyesal”. saya bertanya, “apa yang membuat kamu menyesal Dan???”. Dana “karena saya belum bisa berdakwah dalam keluarga dan belum sempat mengenalkan Islam kepada nenek saya.”.. hem jadi mikir… ya intinya mb Dana menceritakan, ketika Ia pulang ke Raja Ampat tepatnya  bulan puasa tahun lalu beliau memang masih sempat bertemu dengan neneknya. Hampir setiap malam Dana dan saudara kembarnya Dani  membacakan ayat suci Al-Qur’an untuk nenek kesayangan mereka. Terus neneknya berkomentar tuh, katanya “Dana Dani hati nenek senang sekali ketika mendengar kalian mengaji untuk nenek.” Dan neneknya suatu malam juga curcol kepada cucunya  bahwa nenek takut kerena belum siap menghadapi kematian.
Ketika di Jogja mb Dana sangat ingat tentang kisah neneknya, serta ingin berdakwah untuk keluarga dan orang-orang papua. Mulai  saat itu juga dia bertekad agar  penyesalan ini tidak terjadi lagi, dan Ia harus segera pulang ke Papua setelah menyelesaikan studi S1 nya di Jogja.

Itu hal yang pertama yang saya dapatkan dalam diskusi hari senin. Ada cerita yang menarik lagi nih tentang perjalan dakwah mb Dana di negeri yang mayoritas Kristen, dimana muslim menjadi minoritas. ya ceritanya tentang Hijab. Awal mulanya teman saya berhijab ketika Ia duduk dibangku kelas X SMA.  Bisa dikatakan ketika Ia memutuskan untuk berhijab adalah sesautu yang sangat ditentang dalam keluarganya. ”nih anak kog bisa berubah??? penampilannya beda banget gg kayak biasanya??” kata keluarganya. Mb dana mendapatkan pertentangan hebat dalam keluarga, masyarakat dan tentunya teman-teman  sekolah tempat Ia menimba ilmu. Saya  sangat salut disini dia bisa melalui itu semua dan tetap bepegang teguh pada pendiriannya untuk berhijab walaupun pertentangan itu terjadi dimana-mana (mana saudara kembarnya si Dani belum menggunakan hijab lagi, jadi dia sendirian banget)… Salut Saya.
Dalam perbincangan siang itu yang saya sangat lucu itu gini, kan saya nanya ke mb Dana nih “Dan apa sih yang malatarbelakangi kamu pake hijab awalanya???, apa motivasi dari seseorang (hem,.... tapikan disana keristen semua ???) apa apalah gitu yang bisa diceritkan??? ….”
Nih jawaban mb Dana “sebenarnya sejarah saya pake hijab awalnya hanya untuk style aja cz kalo saya ngeliat orang pake kerudung di TV itu kesannya gimana gitu bagus J.. hahah.” Saya nanya lagi “oo gitu ya ada yang lain???” . Dana” hem kayaknya itu doang deh.”
Yang diatas sesi awal, kemudian mb Dana menambahkan lagi sejarah beliau pake hijab. "Sebenarnya ketika saya pake hijab saya gg tau kalo dalam Islam itu kita kaum perempuan wajib pake hijab. Hijab is style  itu yg paling awal saya ketahui, anyway ketika bulan puasa ada pesantren kilat selama tiga hari pengisinya mahasiswa dari luar kota, kalo gg salah sih dari Jakarta atau dari pulau Jawa gitu. Mereka mengajarkan tentang Islam selama tiga hari. Dan menjelaskan bahwa kerudung itu wajib untuk kaum hawa….. nah semenjak saat itu juga saya makin yakin dan terus membenahi diri untuk terus berhijab. Alhamdulillah  setelah acara pesantren kilat itu saudara kembar saya Nurdani Prastiti akhirnya mengikuti jejak langkah saya menggunakan hijab. Jadi sekarang dirumah yang pake hijab udah dua orang saya and my twin. Subahanaulah …. (rahmat & berkah dibulan puasa)."
Hem perjalanan berhijab gg nyampe situ aja bro... Pro kontra masih terjadi dalam keluarga, hubungan Dia sama orang tuanya sempat merenggang bahkan Dia sempat tidak ngomong dengan orang tua karena keputusannya berhijab, ibarat musuh yang berada dalam satu kandang, suasana rumah selalu panas. Bahkan mb Dana sempat melontarkan kata-kata ini kepada ayahnya “Bapak tau gg kata Nabi kalo orang gg solat itu Kafir.” Bapak Dana manjawab “jadi kamu menganggap bapakmu ini kafir??? (dengan nada tinggi)”. Dana “lah itukan kata Nabi pak”. Ayahnya kala itu sangat marah “nih anak masih kecil ceramahin orang tua” gumannya. Pertengkaran dan keributan pun terus menjadi, pertengkaran mulai dari pembicaran pakaian yang dibelikan orang tua, Dana memang gg mau memakainya karena gg sar’i dan pertengakran lain2nya terus menjadi - jadi. (dan saya akui kala itu si Dana wataknya  pasti keras banget, hehe, becanda Dan).
Pertentangan memakai hijab itu memang terjadi lumayan lama dan mb Dana maupun mb Dani bisa saling menguatkan untuk menjalani hidup serta terus memegang prinsip. Suatu ketika mb Dana menyadari bahwa metode dakwah dalam keluarga itu gg boleh keras harus dengan cara yang halus, pelan-pelan mengajarkan dan harus sabar untuk mengajarkan Islam.
Seiring dengan berjalannya waktu, detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, minggu demi minggu, bulan demi bulan dan tahun demi tahun. Semuanya berjalan manis ALLAH pasti memberikan pertolongnya, yap begitulah Allah memberikan yang terbaik untuk hambanya. Hal itu juga terjadi kepada mb Dana setelah beberapa tahun kemudian, keluarga dan tatangga sudah bisa menerima perubahan hijabnya. Bahkan  orangtuanya memfasilitasi untuk membelikan pakain mereka seperti apa yang mereka mau kudu  syar’i ya longgar tidak mengumbar aurat. And finally ortunya memfasilitasi semua keperluan yang berbau Islami bahkan sedikit demi sedikit terus mempelajari tentang Islam, mengerjakan sholat, mengaji,dll. Yang dulunya boro2 memfasilitasi ngeliat anaknya berhijab aja udah males. Tapi itulah hidayah yang Allah berikan kepada hambanya, ketika hambanya sudah bisa melewati masa-masa sulit pasti nantinya akan diberikan kemudahan. Sampai sekarang hubungan mb Dana dan mb Dani sama keluarganya sangat harmonis. Walapun Ia bersekolah di Jogja ia ingin cepet-cepet pulang ke Papua untuk berdakwah disana. Subahanaulah misi besar mereka yang ingin berdakwah di Papua dan tidak mau kritenisasi terus berkembang disana.
Dari perbincangan senin siang itu saya jadi tersadar banget nih, bahwa bukan saya aja yang mengalami masa sulit (bedanya kalo teman saya mb Dana dan mb Dani sudah direstui sama ortunya,  kalo saya baru setengah2 belum sepenuhnya J ) … dan tentunya pertentang kisah mb Dana dan Dani diatas bener2 salut saya, jika saya diposisi mereka saya belum tau apakah saya akan tetap istiqomah apa gg. Intinya  yang terjadi dalam kehidupan saya itu baru hal kecil dan santai aja hanya perlu pengertian dan menunggu waktu…
Untuk para akhwat tetap semangat ya dalam mengemban Dakwah, jangan putus asa, selalu luruskan niat dan mengharap pertolongan Allah. Karena Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita dan keluarga, serta untuk umat semuanya. Kalo gg ada batu keritil yang menghampiri bukan jalan dakwah namanya, tapi itu berleha-leha.
Akhir kata sebagai penutup kisah ini To My Mother (semoga cepat berhijab), My Father (thank you very much, atas ajaran Islamnya dan maaf jika anakmu banyak salah serta sedikit bertentangan atas apa yang dikau harapkan, InsyaAllah anakmu tetap dalam naungan Islam), My Brother Fadlan Barakah Azhar (semoga dikau cepat berubah dan bisa kembali kejalan Islam, saya sangat menantikan hal tersebut, ketika kita bisa berdakwah bersama-sama suatu saat nanti), and the last My lovely Sister Sinta Mariana Azhar (makasih banget atas dukungannya selama ini dalam meniti jalan dakwah, bahwa jalan dakwah gg mudah banyak halangan dan rintangan yang harus dilewati, dan harus MANDIRI dan tetap KUAT, just ALLAH sebagai tempat penatian akhir) . ketika dinegeri orang saya baru mengerti tentang Islam, ISLAM ITU INDAH kawan J

Djogjakarta @23:00 kamis 4 April ….


                

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KAMMI DAN PERGULATAN REFORMASI

PERAN INSTRUKTUR DALAM PEMBIBITAN KADER KAMMI

KEBERHASILAN DAUROH DALAM MEMBENTUK KADER MUSLIM NEGARAWAN