MEMBACA KUNCI KEMAJUAN NEGARA INDONESIA



Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang besar. Seharusnya dengan  jumlah tersebut bisa membuat kemajuan negara ini berkembang lebih cepat. Akan tetapi fenomena yang terjadi,  semakin lama Indonesia semakin menjadi negara yang tertinggal. Memang zaman dahulu Indoensia sempat mengalami kemajuan dalam dunia pendidikan, Sampai-sampai negara Malaisya dan penduduk negeri seberang ingin sekali belajar di Indonesia. Itu kondisi zaman dahulu berbada dengan zaman sekarang, mundurnya kemajuan negara Indonesia salah satu faktornya disebabkan kerana budaya membaca masyarakat Indonesia yang semakin hari semakinn menurun, baik dari anak kecil, remaja, dewasa dan orang tua.
Hasil penelitian yang dilalukan IAEEA ( International Association for Evaluation of  Educational Achievement)  tanggal 28 November 2007 mengenai minat baca  dari 41 negara mengatakan bahwa kemampuan membaca siswa Indonesia selevel dengan negara belahan bagian selatan bersama Selandia Baru dan Afrika Selatan, masyarakat lebih senang mendapatkan informasi dari televisi dan radio dibandingkan dengan membaca. Sedangkan menurut harian Kompas terbitan 12 Juni 2009  mengatakan bahwa tingkat kemuduran membaca  masyarakat Indonesia  dimulai dengan masuknya perkembangan teknologi yang canggih memberikan banyak fasilitas , sehingga minat baca menurun.
Dari hasil penelitian diatas jelaslah bahwa Indonesia mengalami penurunan minat baca yang sangat darastis, karena kecanggihan tekhnolgi. Padahal membaca adalah salah satu sumber pengetahuan. Suatu negara bisa maju ketika rakyatnya memang menggiatkan untuk membaca, seperti yang dilakukan Amerika, Inggris,  Australia, dll. Setiap orang dimana-mana melakukan aktifitas membaca di bus, halte, perpustakaan, bahkan terkadang berjalan sambil membaca. Berbeda dengan masyarakat Indonesia yang sangat jarang membaca apalagi untuk ke perpustakaan mancari ilmu.

Dari banyaknya polemik yang terjadi di Indonesia tentang membaca, maka dalam tulisan ini akan dibahas tuntas tentang apa yang menyebabkan masyarakat Indonesia jarang membaca. Hal-hal yang menjadi faktor masyarakat Indonesia malas membaca :
1.      Faktor keluaraga
Keluarga merupakan pendidikan karakter awal anak sebagai generasi muda penerus bangsa. Disinilah yang menyebabkan budaya memabaca Indonesia kurang, karena keluarga dirumah tidak menularkan energi-energi positif untuk membaca. Dalam keluarga yang terjadi adalah  memberikan kesenangan dan kemanjaan kepada anak dengan berbagai fasilitas salah satuya TV yang non stop24 jam.  Bahkan  tak jarang banyak anak yang tidak mendapatkan asuhan orang tuanya apalagi akan menularkan virus membaca.
2.      Faktor budaya
 Budaya  membaca di Indonesia masih dianggap sebagai budaya yang asing. Contohnya  kita bisa melihat  ketika kita bekumpul disegerombolan orang yang asik berbicara kemudian kita membaca akan terasa sangat aneh sekali, ketika kita berbeda, bahkan tidak jarang ketika itu juga kita sering diejek sebagi kutu buku. Orang –orang Indonesia masih mengnggap bahwa membaca adalah budaya asing dan sangat susah jika dietarapkan dalam kehiduapan sahari-hari.
3.      Trauma dengan membaca
Trauma dengan membaca ini disebakan karena kurikulum yang diajarkan dalam pendidikan fomal  dini. Buku-buku   diberikan dalam pengajaran sekolah  menggunakan bahasa yang sulit diapahami anak-anak. Anak kecil suka dengan bacaan yang ringan dan biasanya disertai dengan gambar. Akan tetapi dalam pendidikan Indonesia masih banyak buku-buku anak SD yang bahasa sudah terlalu tingggi. Kemudian menimbulkan pandangan bahwa membaca itu kata-katanya susah dipahami dan menyebabkan mereka malas memmbaca.
4.      Terlena dengan kecanggihan tekhnologi
Lagi-lagi   tekhnologi yang sangat mengancam dalam kemajuan sebuah negara. Tekhnologi banyak menimbulkan efek negative dan tidak memungkiri ada efek positifnya juga. Akan tetapi kebanyakan anak kecil, kalangan remaja, dewasa, bahkan kalangan tua terlena dengan teknhologi yang ada. Sehingga membuat mereka malas untuk membaca dan lebih enak untuk main game di gadged dan samart phone.


Untuk mengatasi semua permasalahan membaca  diatas bisa dilakukan denga cara:
Hal peratama,Keluarga aktif membaca. Keluarga aktif membaca disini artinya bahwa keluarga kecil harus menularkan efek-efek membaca yang baik kepada anaknya sejak masih belia. Karena masa emas anak 1-5 tahun adalah masa yang tepat untuk menularkan minat baca anak dimasa akan datang yang sangat penting dalam perkembangan pengetahuan anak.
Kedua, budayakan membaca sebagai budaya paling penting untuk kemajuan bangsa. Budaya ini bisa terwujud ketika didalam keluarga bisa menyadari semua akan pentingnya arti membaca. Ketika  semua orang sudah tersadar akan membaca penting barulah budaya membaca akan berjalan lancar. Jangan pernah takut diejek atau dicela karena sering membaca diamana-mana akan tetapi, buktikanlah bahwa dengan celaan itu bisa membuat suatu perubahan besar.
Ketiga, membuat desain isi buku dengan kata-kata enjoy dan mudah dipahami. Hal ini harus dilakukan untuk memberikan kesenangan pada pembaca. Isi buku harus sesuai dengan konten pembaca, baik itu dijenjang formal maupun non formal. Buku-buku yang menyenangkan diberikan kepada anak-anak sejak dini sehingga didalam dirinya tertanam bahwa membaca itu menyenangkan dan asyik.
Keempat, memberikan fasilitas tekhnologi sesuai dengan kebutuhan. Maksudnya disini orang tua sebagai orang pertama yang sering memberikan fasiltas keanakanya, harus memberikan pengarahan tentang apa fungsi teknologi ini, jangan sampai anak-anak terlena dengan teknologi. Dan akhrinya meninggalkan kegiatan membaca.
Dari fenomena yang terjadi diatas bisa disimpulkan permasalahan yang terjadi tentang membaca saling bekesinambungan antara satu dan lainnya dimulai dari keluarga, budaya, trauma dan teknologi. Budaya membaca di Indonesia akan bisa diterapkan jika pendidikan membaca itu sudah diajarkan sejak dini kepada  anak-anak. Tentunya orang pertama yang mengajarkan tentang pendidikan membaca ini adalah keluarga. Karena keluarga adalah tempat yang paling pertama anak-anak mendapatkan pendidikan dalam kehidupan. Ketika anak sudah terbiasa membaca maka kedepannya dia bisa menularkan virus membanyanya kepada orang lain.
Ketika  semua orang menyadari bahwa membaca itu penting.  Akhirnya  akan membuat orang-orang  tersadar untuk mambaca dalam membangun peradaban dunia. Berhubungan dengan trauma mambaca bisa diatasi dengan pengemasan materi saja yang harus dibuat santai dan enjoy. Kemudian barulah memasuki tahapan baru teknologi, teknologi bisa diamanfaatkan sebagai sarana penunjang dalam mencari informasi dan membaca, tentunya kita tidak boleh terlena dengan fasilitas yang ada dalam teknologi  yang terkadang megalihkan perhatian kita dalam aktifitas membaca.
Sudah saatnya untuk semua masyarakat Indonesia mulai dari anak kecil, kaum remaja, kaum dewasa dan kaum tua. Marilah kita lakukan kegiatan gemar membaca untuk kemajuan negara ini.  Negara Indonesia akan maju ketika kita semua masyarakat terus membaca untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan. Pengetahuan hanya bisa didapatkan ketika kita banyak membaca. Bisa diibaratkan kita hidup tanpa membaca sama dengan buta tanpa arah.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

KAMMI DAN PERGULATAN REFORMASI

PERAN INSTRUKTUR DALAM PEMBIBITAN KADER KAMMI

KEBERHASILAN DAUROH DALAM MEMBENTUK KADER MUSLIM NEGARAWAN