AL-QUR’AN dan UKHUWAH ISLAMIYAH
DAUROH RUMAH TAHFIDZQU
31 mei – 1 juni 2014
Ingatkah antunna sekalian saat pertama kali kita dauroh
Rumah TahfidzQu??? Setelah lulus dari seleksi pemberkasan tahap 1 PMB RT. Dulu
kita belum saling kenal.
Jujur saya tidak terfikir mengapa bisa mengikuti dauroh,
yang pada awalnya saya sangat takut dengan berbagai alasan mulai dari belum ada
hafalannnya, masih belajar talaqi , dll. Akan tetapi itu bisa teratasi karena
berkat guru Talaqi yang tegas mb Tika , teman seperjuangan Nanan dan yang gg
terlupakan ibu pengkaderan KAMMI Hasyim Asy’ari Mb Nhadifa Sekar Tanjung , yang
selalu saya korek2 informasinya tentang RT.. hahah…
31
mei saya sangat ingat hari itu, ketika harus datang dauroh. Banyak hal yang
membuat saya malas datang, mengingat hari senin ujian semester. Dan tentunya
jika saya ikut dauroh maka akan terfosir tenaganya dengan hasil akhir kecapean dll. Mengikuti dauroh juga keputusan
yang sangat berat, mengingat ada rapat
organisasi Jurusan OMIP Liberty dan yang
paling penting ini LPJ akhir tahun MUSYKOM KAMMI juga bertepatan, hati
saya terasa tercekik dan menangis ketika tidak datang LPJ dan tidak menyampaikan
amanah saya selama 1 tahun serta tidak mengikuti alur MUSYKOM untuk menentukan
1 tahun kepengurusan KAMMI kedepan (LPJ ibarat pertanggung jawaban ke manusis
dan Allah), dan Alhamdulillah ada teman yang selalu bersemangat di Kajian
Strategis (KASTRAT), jujur saya banyak
belajar dari beliau ‘ukhtina Kotim’ yang gg pernah marah, beliaulah yang mengantikan
penyampain LPJ. Semua yang terjadi sudah Allah atur bukan??? dan akhirnya saya membulatkan
tekad untuk datang melangkahkan Kaki ke Aula Humaira, semuanya berkat
pertolongan Allah.
Saya
termasuk orang yang awal datang, hahah…
sombong dikit, justkidding. Gg deh masih
banyak kog yang datang lebih awaal. Dag dig dug.. rasanya melihat orang2
penghafal Al-Qur’an disana yang tentunya akan menjadi saingan untuk masuk RT.
Meja
persensi peserta menjadi saksi kedatangaku di Rumah Tahfidz, dibuktikan dengan
persensi waktu kedatangan, weh melihat deretan nama yang datang dan harus
menggunakan jam rumah tahfidz, ternyata aku termasuk orang yang telat datang
sekitar 10 menit. Yang sangat menakjupkan itu melihat rentetan acaranya yang
sangat penuh materi ples kegiatan lainnnya, targetannya terasa berat kerena dalam 2 hari harus kelar 5 juz
tilawah dan hafalan surat Muhammad, hedeh… kapan ngejar tilawah dan hafalnya
ini?? mengingat waktu materi dan acara banyak banget. Peraturan yang diterapkan
juga ketat banget tidak boleh menghafal dan tilawah ketika penyampain materi
dan kegiatan lainnya.
Blek,
saya udah mualai bingung nih… dan banyak pikiran lainnya anatara lulus atau
tidak… walapun semuanya Allah yang ngatur.
J
Dengan
banyaknya agenda tersebut, ternyata hal itulah yang memberikan Dauroh ini istimewa
:0 kita dituntut untuk menomorsatukan Al-Qur’an ditengah2 super sibuknya
aktifitas kita. Selama 2 hari terlihat
semua orang memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk Al-Qur’an mulai dari,
nunggu antrian wudhu, antrian mandi, habis wudhu, habis makan, dan waktu
istirahatpun terforsir demi Al-Qur’an. kita
di genjot dengan tergetan dan rentetan acara yang sangat padat. Pemandangan
ketika dauroh itu jujur adalah pemandangan yang sangat indah bagi saya, setiap
sudut ruangan maupun di luar aula semua orang disibukan dengan Al-Qur’an,
rasanya setiap detik itu sangat berharga. Semua orang selalu menjaga kesucian
dirinya maksudnya wudhunya selalu terjaga. Hehe.
Semuanya
sangat berkesan. Saya salut sama
penyelengara acaranya siapa lagi kalo
bukan “panitia alias kakak seneor Rumah Tahfidz” karena semua acaranya on time,
gg ada yang telat malah ada yang in time.. hahah… baru sekali ini saya
mengikuti dauroh yang semuanya on time. Entah apa yang membuat dauroh ini
sangat berkesan yang membuat saya harus berfikir “Daurah ini Sudah banyak mengubah
Hidup Saya, keterima di Rumah TahfidzQu atau tidak nantinya itu adalah urusan
Alllah, sudah ikut daurohnya aja Alhamdulillah.” sukses untuk teman2 panitia, semua
peserta terkesan dengan daurohnya disiplin, on time, dan semua senoer yang selalu tersenyum,
mencerminkan akhlak Qur’ani. (Kata pemandu dauroh saya ‘Uni Dini’ gitu penghafal Qur’an kudu senyum)
Dauroh
yang sangat bagus, tinggal menunggu pengumuman tanggal 14 Juni.
Penduduk Mukim Rumah TahfidzQu
Humaira #3
Maka
Nikmat Tuhanmu yang manakah yang akan kamu Dustakan??? {Ar-Rahman:13}
Kata diatas sangat menusuk dan mendalam artinya jika
dimaknai. Dari mulai dauroh sampai 2 minggu menjelang
pengumuman RT, surah Ar-Rahman selalu menjadi penngingat dan selalu diperdengarkan
digendang telinga. Hasilnya tanggal 15 Juni keterima (maksudnya baru ngeliat
pngumuman tanggal itu),.. sunggah nikmat
yang sangat besar dibulan kelahiranKU bisa bertemu saudara2 panghafal
Al-Qur’an.
Bulan
Ramadhan 1435 adalah bulan yang penuh berkah (hem bukannya setiap bulan puasa
penuh berkah ya??? ….) maksudnya ada berkah dan pengalaman tersendiri disini.
Kita semua 15 orang santri yang lulus pindah kerumah baru, yang benar-benar
baru tanpa disangka-sangka. Bukan di RT Humaira lama tapi ini tempat yang
sangat baru yang semua santri tidak menyangka dapat tempat yang full fasilitasnya dan sangat kondusif jika
dibandingkan dengan RT mahasiswa yang lain. Dan ini membuat iri juga mungkin,,wkwkwk
(itu kata saya gg tau teman2 yang lain gimana)…
Sabtu 6 juli, 2014. Semua mahasiswa RT harus pindah, maksudnya kepaksa pindah karena sudah tertulis
diatas kertas sebagai peraturan. J dan
logat anak baru yang sok menaati peraturan mau cari muka yang datang ontime..
hahah becanda dink …
Pindahan ini jujur terasa sangat lelah ditengah2 bulan puasa (itu yang saya
rasakan) Gg tau yang lainnya, dan setau
saya semuanya merasakan hal yang sama, tetapi gg ada yang ngeluh karena semua
dilakukan karena Al-Qur’an. seusai pindahan masih banyak rentetan pekerjaan lainnya..
ingatkah kawan???, kita bersih - bersih dan merapikan barang2 mulai tanggal 6
(sabtu) sampai hari 8 juli (selasa),
apalagi yang kamarnya dilantai 2 super benget rasanya, lumayan menguras tenaga
bukan di bulan nan suci ini. Tanggal 9 juli pemilu dan tanggal 10 program
tahsin dimulai, bersama Ammah Husna, tahsin ini bertujuan untuk menyamakan rosm ustmani, mengingat antunna semua belajar
tahsin dengan berbagai metode jadi disamakan menjadi rosm Ustmani.
Ukhuwah itu tersa mengalir mengingat semua santri
yang berasal dari tiga background universitas “UIN, UGM, UNY” beragam
bukan kita dipertemukan dengan Al-Qur’an. aktifitas2 baru mulai dirasakan
disini. Target tilawah 5 juz perhari?? (tercapai gg??), Kajian sore di Nurul Ashri, Bukber bareng di Nuras
setiap hari, solat magrib, menunggu isya, sholat, isya, sholat teraweh, sholat
subuh, tasmi’ Al-Qur’an ba’da subuh , kajian tafsir juz 30 jam 7 pagi, Semuanya
dilakukan di Masjid Nurul Ashri Deresan. Semua aktifitas itu tak lain untuk
menggapai Ridho Allah.
Saya sangat ingat dan juga berkesan akan hal ini,
tentunya antunna semua merasakan, Bukber
bareng di Nurul Ashri setiap hari Ramadhan???, banyak yang tidur kah pas kajian
sore????, ada yang boloskah ketika kajian sore atau kajian pagi??? (cung2 yang
sering bolos, termasuk saya mungkin), atau tidur ketika tasmi’ Al-Qur’an ba’da
subuh??? (mengingat waktu urgent ngantuk banget abis subuh dan belum
terbiasa)., atau tidur dipagi hari dikamar seusai tasmi’???. yang gg
ketinggalan dan berkesan banget, kursus menjadi calon istri dan calon ibu yang baik, apalagi kalo bukan jadi Chef Sahur
Ramadhan yang belum terbiasa masak ya harus piket masak. jujur saya malas
masak karena dua tahun di Jogja saya gg pernah masak. Akan tetapi ketika di Rumah
Tahfidz masak enak juga. Pola makanan
saya dan teman2 sekalian jadi sehat
banget, terjamin halalnya, karena masak sendiri semenjak di RT.
Penghafal Al-Qur’an harus kayak gitu kudu sehat dengan
pola makan yang sehat juga. Wkwkw.. saya jadi sangat ingat ketika halal
haramnya suatu makanan. Apalagi makanan yang berbahan dasar ayam, sapi, mulai dari
proses penyembelihannya yang harus diperhatikan. Di RT kita diajarkan
dimana beli ayam yang halal, jangan
sembarangan makan jika tidak ada sertifikasi halalnya, dll. Dewasa ini kita sering lupa, yang penting makannya enak wesh ben karepmu. Itulah
yang sering kita pakai padahal ada yang sangat terlupakan, yaitu halal dan toyib dari tahap awal. Alhamdulillah
kita diajak dan selalu diingatkan oleh musrifah harus berhati-hati dalam dalam memilih makanan
dan kita juga harus menjaga kebersihan makanan dan tempat tinggal.. wek berlanjut
ke belajar fiqh ttg kebersihan rumah.. ada gg ya?? Becanda dink…
Yang diatas adalah wejangan pertama dari musrifah. Di rumah
Tahfidz kita diajarkan bagaimana hidup bermasyarakat. Harus meningggalkan semua
kebiasan anak kos yang individual, gg kenal tetangga, kecuali ibu kos.hehe…. ingatkah
antunna sekalian tanggal 14 Juli ketika
kita masak besar membuat kolak 95 cup untuk dibagikan kesemua warga gang
deresan 4. Ada yang masak, buat kartu ucapan, menaruh kolak di cup, menghiasi
kolak alias mempercantik cupdengan berbagai pernak pernik and the last dibagikan ke warga. Saat membagikan
ke warga yang rata-rata dosen UNY itu adalah pengalaman pertama kita semua, semua
warga welcome, kita mulai hidup bermasyarakat dari yang muslim sampe non muslim.
Tentunya banyak dapet wejangan juga dari orang2 tua disekitar, banyak dapet
doa, dapet makanan gratis juga tanpa disangka-sangka dan diduga-duga. Bertepatan tanggal 14 juli juga bukber pertama kita
di Rumah Tahfidz, bareng kakak Rumah Tahfidz Lanjutan dan Amah Mia sang
ustazah, adik Farih dan Fawas. sungguh pengalaman yang mengesankan.
Itulah yang dirasakan ketika bersama teman2 selama dua
minggu, kemudian terpisah ketika pulang kekampung masing-masing mengingat
lebaran. Hahaha… yang jelas itulah ukhuwah yang terjalanin dari ke 15 orang
santri Rumah Tahfidz angakatan #3: Mb Diput si super Sibuk dan kudu diingatkan
tentang skripsi dan agak penakut juga, sedikit gg disiplin, tapi tetap beliau
adalah sosok kakak yang respect sama
semua orang. Mb Kiam, yang banyak memberikan pengalaman mengenai Orang2 Luar luar biasa di dunia ini
(Tuna Netra, Tuna Rungu, Muka Seribu, Autis), sukron katsiron pengalaman
tersebut tentunya belum pernah kutemuai dan kudekati dan banyak hikmah dibalik
pelajaran itu. Nanan, teman di UIN ples yang pertama kali ngajakin tahsin. Cici,
anak kecil yang takut tapi asik kalo diajak cerita, hohoho. Mb Septi, nih mb2
yang selalu taat peaturan dan memberikan virus positif dengan kelembutannya,
apalagi untuk kamar yang diatas yang sering gg taat peraturan. Mb Hani, yang
selalu bolak balik kampus untuk ngurusin wisuda, semangat. Salwa,
si koki pass piket masak bareng saya,wkwkwk.. anak yang asik juga. Asti,
teman sekamarnya Salwa orangnya lembut dan agak penakut juga, tapi tetap asik
kog. Fatimah,nih anak kecil kamar atas yang sangat baik dan penurut. Mb Nisa,
yang jelas orangnya pendiam dan bijaksanan. Mb Khoza, Ibu Ketua harus tetap
bijaksana dalam memimpin. Uni, ini adeknya mb khoza nih cz sekamar.. haha… Mb
Rim dan Mb Fira yang lagi KKN semangat.
Itulah kita 15
orang penghafal Al-Qur’an penghuni baru Rumah Tahfidz Humaira (Roudhotul
Jannah) yang harus tetap istiqomah mempelajari, mentadaburi, menghafal,
menerapkan dan mengajarkan Al-Qur’an. Just
Allah tujuan akhir hidup ini. 30 JUZ AMIN.
Berhubung ini sudah
tanggal 1 sawal bahkan 2 sawal, gema
takbir selalu berkumandang dari sabang sampe marauke yang menandakan waktu
lebaran 1435. Maka saya pribadi menggucapkan mohon maaf lahir batin jika ada
salah selama ini. J
Bagian akhir dari pentualangan tulisan ini,
saya menuliskan kata-kata dibawah ini yang merupakan salah satu motivasi kita
untuk menghafal Al-Qur’an. Sebenarnya ini adalah status FaceBook saya tanggal
29 Juni 2014.
“Salah satu Keuatamaan Menghafal
Al-Qur'an di akhirat ..
#Kedua orang Tua Penghafal Al-Qur'an mendapat kemulian
"Siapa yang membaca Al-Qur'an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan Kedua Orang Tuanya dipakaikan Dua Jubah (kemulian) yang tidak pernah didapatkan didunia," Keduanya bertanya, "Mengapa Kami Dipakaikan Jubah ini?", Dijawab, "Karena Kalian Berdua Memerintahkan Anak Kalian untuk Mempelaari Al-Qur'an." (HR. Al-Hakim) . (Disarikan dari: pk-sejahtera,org,uk)..
#Kedua orang Tua Penghafal Al-Qur'an mendapat kemulian
"Siapa yang membaca Al-Qur'an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan Kedua Orang Tuanya dipakaikan Dua Jubah (kemulian) yang tidak pernah didapatkan didunia," Keduanya bertanya, "Mengapa Kami Dipakaikan Jubah ini?", Dijawab, "Karena Kalian Berdua Memerintahkan Anak Kalian untuk Mempelaari Al-Qur'an." (HR. Al-Hakim) . (Disarikan dari: pk-sejahtera,org,uk)..
dalam Buku: Hafal
Al-Qur'an tanpa Nyantri cara inovatif menghafal Al-Qur'an. hlm :27.
blekk, jadi tersadar..dengan kita mempelajari, menghafal, dan mangajarakan Al-Qur'an.. maka itu adalah kado terbesar kita Untuk Orang Tua.. mungkin ini salah satu jalan untuk kita berbakti kepada orang Tua. yang sudah membesarkan kita, memberikan kasih sayang sepenuh hati, tenaga dan harta, hanya untuk Kita. dan semua itu tidak bisa kita balas, bayar, gantikan, dengan apapun yang ada didunia.
blekk, jadi tersadar..dengan kita mempelajari, menghafal, dan mangajarakan Al-Qur'an.. maka itu adalah kado terbesar kita Untuk Orang Tua.. mungkin ini salah satu jalan untuk kita berbakti kepada orang Tua. yang sudah membesarkan kita, memberikan kasih sayang sepenuh hati, tenaga dan harta, hanya untuk Kita. dan semua itu tidak bisa kita balas, bayar, gantikan, dengan apapun yang ada didunia.
#Luruskan Niat
dan selalu Ingat KEMATIAN. 1 sawal jam
23.30#
Komentar
Posting Komentar