AL-QUR’AN,KEMATIAN & YAUMUL AKHIR



Sabtu 2 Agustus 2014
 (diselesaikan 1 januari 2015,21:40)
Seperti biasa seorang anak bernama Aidila yang akrab disapa Dila melakukan aktifitas pagi harinya. Dimulai dari sholat subuh berjamaah di masjid Nurul Ashri Deresan, tilawah ba’da subuh (menggunakan hand phone yang biasa dipergunakan untuk menentukan waktu tilawah sudah sampai 2 jam dipagi harinya). Tilawah ini bisa dilakukan didalam, dibagian luar , atau dekat kolam ikan yang gemercik arinya mengalir menentramkan hati di masjid Nurul Ashri. Ketika sang mentari sudah menampakkan diri aktifitas selanjutnya  dilanjutkan dengan sholat dhuha.
Hal itulah yang dilakukan dimulai dari akhir Ramadhan 1435, dan alhamdulillah berlanjut sampe sekarang.hehe,.. Akhirnya program ini berhasil untuk tidak tidur pagi agar mendapat keberkahan Allah swt. J Hari ini, hari sabtu 2 Agustus ada hal yang berbeda karena suasai sholat dhuha ada temaku yang ngobrol bersama ibu-ibu  yang setiap harinya menghabiskan waktu di masjid.  (Pembicaraan kala itu dimulai dan aku ikut nimbrung ngobrol. Seuasai sholat dhuha sebagai ramah tama ke semua wraga)
Seperti biasa ibu2 manayakan nama dan asal, mengingat  aku baru disini, “Saya Dila asal dari Bengkulu” jawab Dila.  Oo “iya nak Dila sering kemasjid ya” ibu2 masjid. “iya” Dila. Banyak hal yang diceritakan ibu2 mengenai puasa,lebaran, dan   organisasi mereka di Muhamadiyah yang selalu bergerak untuk mencerdasakan pendidikan bangsa melalui pendidikan, dan yang aku sangat salut semangat merekalah yang selalu haus akan ilmu diusia senjanya.
Hal yang selalu dilakukan ibu2 tersebut setiap pagi hari  selalu sama, yaitu datang kemasjid sholat subuh berjamaah, tilawah Al-Qur’an bareng secara berkelompok, sholat dhuha, terkadang dilanjutkan dengan olahraga atau hanya ngobrol sebagai tanda keakraban.

Aku sering mengamati bacaan Al-Qur’an ibu2 ketika aku tilawah didekat mereka, dan bacaan mereka itu benar mulai dari makhrojul huruf, dan tajwidnya sudah hampir benar. Sudah suatu prestasi yang luar biasa bukan???.  Kebetulan ketika kejadian tadi pagi ada ustazah mereka yang mengajar, beliau mahasiswa UIN S2 yang sebentar lagi akan lulus. Ibu2 sontak angsung menanyakan “mb kita mulai ngajinya lagi kapan ya? Kita harus terus belajar nih?. “insyalAllah nanti buk habis saya wisuda  tanggal 12 agustus” kata mb Ade.  

Hal yang sangat aku ingat dari pembicaraan pagi itu adalah ibu2 mengatakan “kita semua ini memang semangat belajar ngaji, karena tidak tahu kapan maut akan menjeput mengingat usia sudah lanjut, setidaknya dengan belajar Al-Qur’an ini akan mendapat Syafaat-NYA. Dulu sewaktu kita muda sangat lalai dengan Al-Qur’an, ketika menikah sudah sibuk dengan kehidupan rumah tangga dan mengurusi anak, sekarang anak sudah besar dan saatnya kita semua untuk memperbanyak amalan agar di yaumul akhir mendapat jannah-NYA. Saya salut dengan mb2 yang sejak mudah sudah bergulat dengan Al-Qur’an, di Rumah Tahfidz, dan mengajarkan ilmunya. Mb Dila harus tetap istiqomah ya.”

Yep itulah pelajaran yang didapat hari ini, harus tetap istiqomah dan sejujurnya saya sangat salut dengan ibu2 diatas, teman2 tau  umur ibu2nya sudah berapa???, nih umur meraka udah tua banget, diatas 60 semua bahkan ada yang 70, tetapi semangat mereka untuk terus belajar Al-Qur’an tidak pernah padam. Bagaimanah dengan kita kaum Muda??? Seberapa dekatkah kita dengat dengan Al-Qur’an dan kehidupan masjid???, Apakah sudah seperti semngat ibu2 diatas bahkan lebihkah???, Sudah berapa banyak peluru yang kita siapkan untuk menghadapi kematian??? Yang setiap saat bisa menimpa kita seperti petir yang menyambar sektika itulah kita mati. Semoga peluru yang kita siapkan sudah banyak kawan.
Ada salah satu hadist yang bisa memberikan penyemangat kita agar tetap belajar dan semangat bersama Al-Qur’an, syafaatnya sungguh luar biasa:
“ Bacalah Al-Qur’an, karena Ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat kepada para ahlinya.” (HR.Muslim)
Jika ditelaah kisah diatas mulai dari kisah bersama ibu2 yang selalu bermangat hanya untuk satu tujuan kematian dan yaumul akhir, maka balasannya sungguh luar biasa kawan.  Al-Qur’an akan memberikan syafaatnya ketika hari kiamat dan menjadi saksi ketika kita hidup selalu bersama Al-Qur’an. tentunya hal tersbut bisa terwujud jika kita belajar dan melalukan aktifitas Al-Qur’an semata2 karena Allah swt.

Bukan hanya itu saja. Banyak keutamaan mempalajari Al-Qur’an salah satunya  tertulis dalam hadis yang diriwatkan oleh Iman Bukhori.
“Rasulullah saw. Mendorong kaum muslim agar selalu berpegang teguh kepada Al-Qur’an karena didalamnya terdapat petunjuk untuk maraih kebahagian dunia dan akhirat. Untuk membaca huruf2nya saja terdapat keutamaan tersendiri, yaitu satu hurup Al-Qur’an akan memperoleh satu kebaikan, dan setiap kebaikan dibalas sepulu kali lipat. Bahkan rasulullas saw. Mengumpamakan orang mukmin membaca Al-Qur’an seperti buah limau yang harum baunya dan lezat rasanya. Adapun orang mukmin yang tidak suka membaca Al-Qur’an seperti buah kurma yang tidak berbau, tetapi rsanya manis.” (HR. Al-Bukhori) 
Sungguh luar biasa bukan balasan yang Allah janjikan untuk orang2 yang selalu dekat dengan Al-Qur’an mulai dari dilipatngandakan pahala perhurufnya. Hitung aja jika satu halaman kita ngaji atau belajar Al-Qur’an berapa huruf yang sudah dibaca???, kemudian kalkulasikan pake rumus hadis diatas. Sudah banyakkan tabungan kita untuk menyiapkan dan menghadap yaumul akhir??? Tunggu apa lagi yuk jadikan Al-Qur’an sebagai teman sejati. Dia gg pernah bohong loh, bahkan kita mendapatkan banyak bonus di hari kiamat.
Nah kalo keutamaan yang lainnya yang bisa diambil dari hadis diatas
“orang mukmin membac Al-Qur’an seperti buah limau yang harum baunya dan lezat rasanya. Adapun orang mukmin yang tidak suka membaca Al-Qur’an seperti buah kurma yang tidak berbau, tetapi rsanya manis”
Kita bisa menganalogikan bahwa orang2 yang selalu dekat dekat dengan Al-Qur’an  baunya aja harum dan lezat rasanya. Maksudnya orang2 yang selalu dekat dengan Al-Qur’an pasti kehadirannya selalu dinantikan dan pastinya bermanfaat serta disukai  orang banyak.
Dan orang yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah kurma, artinya kehadirannya tidak selalu dinanti.

Jadi kesimpulannya kawan, sudah berapa  lamakah kita hidup????
Sudah banyakkah kebaikan yang kita lakukan???
Sudah banyakkah rizki yang kita infakkan???
Sudah banyakkah ilmu yang kita bagikan untuk orang lain???
Sudahkah kita memuliakan orang tua???
Sudah seberapa dekat kita dengan Al-Qur’an???, apakah sudah menajdi teman sejati??? Atau masih menjadi teman sampingan disaat galau saja???
Sudah berapa banyak peluru yang kita siapkan untuk kematian???
Bagaimana kawan sudah kah kita menyiapkan peluru itu. Kematian bisa menjemput kita kapan saja dan dimana saja, bisa satu menit, satu jam, satu, hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun yang akan datang. Semuanya kehendak Allah, yang perlu kita lakukan adalah persiapkan bekal sebanyak mungkin untuk menghadapi hari yang kita nantikan, yaitu hari kematian, yang akan menghantarkan kita ke JannahNya atau neraka. Semua adalah pilihan!!!..

AL-QUR'AN IS TEMAN TERBAIK   YANG AKAN MENGHANTARKAN KEPADA TITIK KEMULIAAN DAN KESENANGAN AKHIRAT  





    





Komentar

Postingan populer dari blog ini

KAMMI DAN PERGULATAN REFORMASI

PERAN INSTRUKTUR DALAM PEMBIBITAN KADER KAMMI

KEBERHASILAN DAUROH DALAM MEMBENTUK KADER MUSLIM NEGARAWAN